Dengan berbagai perubahan yang terjadi secara drastis
semenjak diberlakukannya new normal yang mengatur tentang bagaimana kita
beraktivitas dan bersosialisasi,Ditambah lagi media yang tidak bertanggung jawab kerap memperkeruh
isi pikiran kita dengan menyebar kepanikan & rasa takut yang berlebihan. Akibatnya,banyak orang yang jadi merasa sedih,depresi, cemas, takut,
dan kehilangan semangat hidup.
WHO (World
Health Organization) menilai bahwa sampai saat ini,hampir 1 milyar orang hidup
dengan gangguan mental,dan satu orang setiap 40 detik meninggal karena bunuh
diri. Masalah akan hal ini kian menjadi-jadi ketika mereka mendapati bahwa
kebanyakan orang-orang yang menderita gangguan mental maupun penyakit mental kerap
kali baru meminta pertolongan profesional seperti psikiater ketika gangguan
maupun penyakit mental yang mereka derita sudah sangat parah.hal ini selain
memperkecil kesempatan penderita untuk dapat beraktivitas normal,namun juga
memicu meningkatnya kasus bunuh diri akibat gangguan maupun penyakit mental
yang mereka derita.
Hal-hal tersebut tentu saja membuktikan bahwa
dunia kita sekarang sedang tidak baik baik saja,dan semakin banyak orang-orang diluar sana yang
tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya mengalami masalah yang berkaitan dengan
Kesehatan Mental. Bahkan sekarang sedang
marak munculnya kasus yang disebut “Psikosomatik” dimana orang-orang mengaku
merasakan gejala COVID-19 seperti Demam, Kesulitan bernapas, dan Rasa lelah
yang berlebihan padahal setelah di tes menunjukkan hasil negatif (tidak
terinfeksi COVID-19). Psikosomatik sebenarnya adalah kondisi dimana tubuh kita
terpengaruh dengan isi pikiran kita sendiri. Contohnya,ketika kita sedang
marah,denyut jantung kita meningkat.Atau saat kita stress,tubuh kita biasanya merespon
dengan rasa pusing dan tidak enak badan
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk dijadikan solusi terhadap masalah-masalah demikian.Pertama, dengan senantiasa bersyukur dan sibukkan diri kita dengan hal-hal positif. Kita juga perlu mempelajari cara untuk bisa menenangkan diri sendiri. Kedua, pilah informasi mengenai COVID-19 yang kita terima,abaikan penyedia berita yang menyebarkan kepanikan dan rasa takut yang berlebihan dan mulailah beralih kepada penyedia berita yang transparan,netral,dan bijak dalam menyampaikan berita.Ketiga, tetap bersosialisasi dan terhubung dengan orang orang yang kita sayangi,karena perlu diketahui, bahwa perbedaan yang paling kentara dari pandemi ini adalah ketidakmampuan kita untuk dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang yang kita sayangi, maka dari itu usahakan untuk tetap memenuhi kebutuhan kita sebagai makhluk sosial dengan tetap berkomunikasi dengan orang yang kita sayangi, bisa dengan berbicara dengan orang tua, video call dengan teman terdekat atau main bersama sahabat sewaktu sekolah. Keempat, cobalah untuk mengisi rutinitas kita dengan hal-hal yang positif seperti mengikuti Kursus daring, Pelatihan daring, Seminar daring,Memasak makanan favorit ,hingga berolahraga,tak hanya bagus untuk pengembangan diri,hal-tersebut juga baik untuk menjaga suasana hati agar lebih stabil dan positif. Terakhir, yang tak kalah penting adalah dengan belajar untuk menerima keadaan, hidup memang tak selalu berjalan sesuai rencana,namun percayalah bahwa tuhan sedang menguji kesabaran kita, alihkan fokus kita pada apa yang bisa kita kendalikan dan jangan terlalu memusingkan sesuatu yang berada diluar kendali kita sebagai manusia, percayalah bahwa sekarang dunia sedang bahu membahu bekerja keras untuk menemukan vaksin sebagai salah satu usaha agar kita bisa beraktivitas seperti sedia kala tanpa takut akan virus lagi.Tetap positif!
Follow Us
Were this world an endless plain, and by sailing eastward we could for ever reach new distances