Motivation Letter




    Semua orang pasti pernah merasa sedih ketika sesuatu tidak berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Hal ini kemudian dapat memicu rasa ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Rasa ketidakpuasan ini membuat kita melihat orang lain dengan rasa iri Dan melihat diri sendiri dengan rasa kecewa. Media seperti TV, film, dan media sosial dapat membuatnya lebih parah dengan meracuni kita dan mendoktrin kita agar berpikir bahwa kita harus mendapatkan pekerjaan mainstream agar dianggap sukses,harus selalu mengalami rasa bahagia secara konstan dan terus menerus, punya fisik yag menarik, punya banyak teman sampai menemukan cinta sejati. Lalu, berbagai produk perawatan diri juga secara tidak langsung mendoktrin kita agar tidak berpuas hati kepada diri sendiri dan membuat kita berpikir bahwa, ini semua adalah salah kita sendiri karena tidak berjuang cukup keras untuk membeli produk-produk tersebut untuk membuat kita menjadi manusia yang “lebih baik”. 

    Untuk mengatasi berbagai hal negatif seperti itu, kita harus melihat sesuatu dengan berbagai sudut pandang dan meresponnya dengan sesuatu yang positif. Misalnya, saat kita merasa iri dengan postingan orang lain di dunia maya karena kehidupan mereka terlihat sangat menyenangkan dan gembira, perlu diingat bahwa tidak ada manusia yang selalu merasa bahagia dan senang, setiap orang pasti merasa sedih di beberapa titik kehidupan mereka, dan juga media sosial pada dasarnya memang merupakan tempat dimana orang-orang cenderung memamerkan momen-momen bahagia mereka, dan bukannya momen terpuruk mereka. Jadi perlu diingat bahwa media sosial tidak pernah mewakili seseorang secara nyata. 

    Dan juga, dalam hidup ini kita harus paham betul bahwa setiap orang punya masa bahagia,sukses dan masa menyedihkan mereka masing-masing, dan cara kita merespon mereka yang sedang bahagia / sukses dengan cara memberi ucapan selamat,bukannya dengan merespon dengan iri, sebab yang namanya manusia pasti membutuhkan apresiasi dalam hidupnya, dan kita sebagai manusia yang hidup secara berdampingan dan koeksis satu sama lain dengan manusia lainnya harus paham akan hal tersebut. 

    Dan juga untuk menghadapi hal-hal demikian, kita perlu membekali diri kita dengan rasa syukur. Walaupun rasa syukur terdengar seperti hal yang sepele dan mainstream, namun begitulah faktanya. Rasa Syukur merupakan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi perasaan negatif yang disebabkan oleh rasa ketidakpuasan. 

    Rasa syukur bisa sangat berbeda bagi tiap individu. Kita bisa merasa bersyukur pada orang yang melakukan sesuatu baik kepada kita. Bahkan kita bisa merasa bersyukur terhadap hal sesederhana alam dan cuaca. Rasa syukur sebenarnya sudah terpaut didalam diri kita masing-masing. Peneliti menemukan bahwa rasa syukur merangsang jalur di otak kita yang berhubungan dengan perasaan akan dihargai. Rasa syukur juga ternyata secara langsung melawan pikiran dan sifat negatif seperti iri, perbandingan sosial, kenarsisan, kesinisan dan materialisme. Efeknya, orang yang selalu merasa bersyukur untuk apapun yang terjadi dihidupnya rata-rata merasa lebih bahagia dan lebih puas akan hidupnya. 

    Rasa Syukur kerap kali muncul ketika kita berhasil melewai masa sulit. Hal ini karena saat kita bersyukur,otak akan membandingkan keadaan kita sekarang dengan keadaan kita saat berada di masa sulit. Singkatnya, rasa syukur membuat kita fokus kepada hal hal baik yang kita miliki dan dampak dari rasa syukur ini adalah perasaan yang lebih baik dan hidup yang lebih positif.

    Ada cara yang bisa kita lakukan agar menjadi orang yang positif dan senantiasa bersyukur. Namun, ilmuan menyatakan tidak ada yang tahu sampai sejauh mana rasa syukur dapat dilatih maupun berapa lama rasa syukur bisa bertahan. Namun, rasa syukur sebenarnya dapat dilatih dengan cara mulai membiasakan diri untuk bersyukur terhadap hal- hal kecil, bahkan sesederhana rasa syukur terhadap makanan yang ada dimeja makan atau sesederhana rasa syukur karena masih bisa hidup sehat hingga saat ini. Renungkan hal hal positif yang pernah terjadi di hidup kita atau hal baik yang pernah orang lain lakukan kepada kita. 

    Walaupun terlihat seperti terlalu mudah,namun hal ini bukanlah omong kosong belaka. Penelitian telah membuktikan bahwa orang yang senantiasa mempraktekkan dan membiasakan hal tersebut menjadi lebih positif dan bahagia dari sebelumnya. Pada akhirnya, kunci untuk memahami, menerima, dan menyayangi diri kita sendiri terletak di diri kita sendiri

5 komentar: